MAKALAH
EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
Disusun
oleh :
Alvin F.
Giting
FAKULTAS
MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2012
BAB 1
1.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869),
berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu,
telaah. Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993)
menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi
ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem
menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu
termasuk keadaan densitas organisme, biomassa,
penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia
lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang
terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan
bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan
timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta
dengan semua komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas
dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor
abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya,
dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
B. RUMUSAN MASALAH :
- Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan
- Kaitan ekologi dengan ilmu lain
- Alam, lingkungan, ekosistem dan komponennya
- Arus Energi
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis-jenis ekologi
2. Untuk mengetahui perbedaan diantara
jenis-jenis ekologi tersebut
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini
adalah :
1 Manfaat
teoritis, Untuk mengembangkan pengetahuan tentang ekologi
2. Memberikan pengertian kepada masyarakat umum
tentang pentingnya menjaga semua jenis-jenis
ekologi demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa latin,
yaitu dari kata oikos dan logos.
•
Oikos = lingkungan tempat tinggal
•
Logos = ilmu
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya
(darat, air dan udara).
Isilah ekologi pertama kali digunakan
oleh Arnest Haeckel, pada pertengahan
tahun 1960 an .
Jadi secara harfiah ekologi dapat
diartikan sebagai ilmu tentang mahluk hidup dalam lingkungannya atau ilmu
tentang rumah tangga mahluk hidup
Ilmu ekologi
dpat dibagi menjadi :
- Ekologi Tumbuhan
- Ekologi Hewan
- Ekologi Manusia
- Ekologi Binaan
Untuk
memudahkan pemahaman mengenai ekologi, kita
analogikan dengan ekonomi.
Ekologi dan ekonomi mempunyai alat
transaksi.
Ekonomi
à uang
Ekologi
à materi, energi dan informasi.
Ekologi
dapat disebut sebagai ekonomi alam yang melakukan transaksi dalam bentuk
materi, energi dan informasi
A. EKOLOGI MELIPUTI :
1. Individu
Adalah satuan struktur yang membangun
suatu kehidupan dalam bentuk mahluk.
contoh : dalam sebuah kebun terdapat
pohon jambu, pohon mangga, pohon pisang, setiap pohon tersebut dikatakan
sebagai individu.
2. Populasi
adalah kumpulan individu dari jenis
yang sama dan berada di suatu tempat dan waktu tertentu.
Contoh : Populasi banteng di Jawa
Populasi banteng di sumatra
Jika kepadatan populasi meningkat à
kebutuhan makanan, tempat tinggal dan kebutuhan lain meningkat pula. Jika
lingkungan sudah tidak mampu menyediakan kebutuhan populasi, maka akan terjadi
persaingan/kompetisi, yang mengakibatkan :
- Dalam jangka pendek menimbulkan adanya kelahiran, kematian, perpindahan populasi (migrasi)
- Dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan evolusi
3. Komunitas
Komunitas adalah kumpula beberapa
populasi yang saling berinteraksi satu sama lain, yang hidup di suatu tempat
yang sama.
4. Ekosistem
adalah tingkat organisasi yang lebih
tinggi dari komunitas. Pada ekosistem terdapat hubungan timbal balik antara
organisme yang hidup dan lingkungan abiotiknya, yang membentuk suatu sistem
yang dapat diketahui aliran energi dan siklus materinya.
Dilihat dari unsur-unsur penyusunnya,
komponen ekosistem dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
- Bahan tak hidup atau abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari air, udara, sinar matahari yang merupakan medium bagi berlangsungnya kehidupan.
- Produsen yaitu organisme autotrofik yaitu organisme yang dapat mensintesa makananya (menyediakan makanan sendiri)
- Konsumen yaitu organisme heterotrofik (organisme yang hanya dapat memanfaatkan bahan makanan yang disediakan oleh organisme lain)
- Pengurai, perombak atau dekomposer, yaitu organisme heterotrofik yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.
B. Pengertian Ilmu Lingkungan
Parker (1990) menulis “ The study
of environmental science encompasses the field of ecology, geophysiscs,
geochemistry, forestry, public health, meteorology, agriculture, oceanography,
soil science, and mining, civil, petroleum, and power engineering”
Kajian ilmu lingkungan lebih banyak
dan luas ruang lingkupnya meliputi 3 unsur , yaitu : ABC
A = Abiotic (Fisik)
B = Biotic (Biologi)
C = Culture (Sosial)
Ilmu lingkungan bersifat menyeluruh
(komprehensif) dan melibatkan berbagai disiplin ilmu
(interdisiplin-multidisiplin), antara lain :
•
Biologi lingkungan (ekologi)
•
Kimia lingkungan
•
Fisika lingkungan dll.
Jadi ekologi
tidak sama dengan ilmu lingkungan, ekologi merupakan bagian dari ilmu
lingkungan.
2. Kaitan Ekologi dengan Ilmu lain
Ekologi memiliki kaitan dengan biosains
dan fisikosains.
Contoh :
kegiatan pertambangan (geologi) akan mempengaruhi unsur lainnya, antara lain
hidrologi yang dapat mempengaruhi bidang biosains, misalnya morfologi ikan.
Ini sebagai
contoh adanya keterkaitan antar semua unsur.
3. ALAM, EKOSISTEM, LINGKUNGAN DAN KOMPONENNYA
Alam
sekitar merupakan penampung keperluan hidup dengan memberikan
sumber makanan, udara dan sumber tenaga.
Alam
sekitar yang berkualitas ialah alam sekitar yang dapat memenuhi
semua keperluan hidup ini dengan baik dengan pencemaran pada kondisi yang
minimum.
Contohnya:
•
Udara perlu bersih untuk pernafasan
hawan dan tumbuhan. Udara yang
tercemar akan mengganggu proses ini. Pencemaran udara akan
menyebabkan penyakit yang
menyerang sistem respirasi.
•
Air yang bersih juga penting untuk kehidupan.
Kira-kira 70% daripada kandungan sel
adalah air. Air sungai yang dicemari dengan sisa kilang dan kawasan pertambangan akan merusak habitat
mahkluk hidup akuatik dan seterusnya mengakibatkan kematian.
A. Ekosistem
ialah tatanan
unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuanutuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
B. Ekosistem
utama di wilayah tropis (Indonesia) :
1. Ekosistem
hutan hujan tropis
2. Ekosistem
terumbu karang
3. Ekosistem
mangrove
4. Ekosistem
pesisir
5. Ekosistem
sungai
6. Ekosistem
pegunungan dan gua kapur
7. Ekosistem
binaan
1.
Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem hutan
hujan tropis memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, dimana dalam
luasan 1 m2 terdapat ratusan jenis keanekaragaman hayati (flora, fauna,
mikroorganisme).
MacKinnon, 1993,
menyatakan bahwa sebagian ciri-ciri yang menjadi alasan untuk melindungi suatu
kawasan adalah :
•
Keunikan ekosistem,
•
Spesies khusus yang diminati,
•
Nilai kelangkaan,
•
Llandskap yang bernilai estetik,
•
Fungsi hidrologi.
|
|||||
Karakteristik Hutan Hujan Tropis :
•
Curah hajannya tinggi, merata sepanjang
tahun, yaitu antara 200 – 225cm/tahun.
•
Matahari
bersinar sepanjang tahun.
•
Perubahan
suhunya relatif kecil.
•
Di
bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada
perubahan suhu antara siang dan malam hari.
•
Flora:
pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan.
•
Pohon-pohon
utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m,
dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau
kanopi.
•
Tumbuhan
khas yang dijumpai adalah liana (rotan) dan epifit(anggrek).
•
Fauna
: Diurnal yaitu hewan yang aktif pada
siang hari.
Nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam
hari, misalnya: burung
hantu.
2.
Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu
karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali.
Ini dikarenakan kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling
tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan
tersebut.
Karakteristik :
•
Terdapat pada perairan yang relatif dangkal
dan jernih
•
Suhunya air ( > 22 derjat celcius)
•
Memiliki kadar karbonat yang tinggi untuk
membentuk kerangka hewan
penyusun karang dan biota lainnya.
•
Hidup baik pada perairan tropis dan sub
tropis karena banyak sinar matahari.
•
Sinar matahari diperlukan untuk proses
fotosintesis,
Terumbu karang di Indonesia :
•
Terbentuk
sejak 450 juta tahun silam.
•
Variasi
bentuk pertumbuhannya sangat kompleks dan luas sehingga bisa ditumbuhi oleh
jenis biota lain
•
Luas
areal terumbukarangnya seluas 60.000 km2
•
Terdapat
354 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga.
•
Indonesia merupakan pusat distribusi terumbu
karang untuk seluruh Indo-Pasifik.
•
Indonesia, mempunyai terumbu karang terluas di
dunia yang tersebar mulai dari Sabang- Aceh sampai ke Irian Jaya.
•
Memiliki
nilai ekonomis
- Sebagai sumber perikanan, terumbu
karang memberikan penghasilan antara
lain bagi dunia industri ikan
hias
-Terumbu karang juga merupakan sumber devisa
bagi negara, termasuk usaha
pariwisata yang
dikelola oleh masyarakat setempat dan para pengusaha
pariwisata bahari
Manfaat terumbu karang adalah :
•
Tempat
tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
•
Sumberdaya
laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
•
Sebagai
laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian
•
Terumbu
karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah serti kima
raksasa dan penyu laut
3. Ekosistem Mangrove
Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau
suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah
pasang surut, (Kusmana, 2002)
Karakteristik :
•
Secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air
laut, tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang
rendah.
•
Terdiri atas lingkungan biotic dan abiotik
yang saling berinteraksi di dalam suatu habitat mangrove.
Luas ekosistem
mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, atau
sekitar 27% dari luas mangrove di dunia.
Ekosistem Mangrove di Indonesia :
•
Memiliki keanekaragaman jenis yang tertinggi
di dunia, seluruhnya tercatat 89 jenis, antara lain: Bakau (Rhizophora. spp.),
Api-api (Avicennia spp.), Pedada (Sonneratia spp.), Tanjang (Bruguiera spp.), Nyirih (Xylocarpus spp.),
Tenger (Ceriops spp) dan, Buta-buta
(Exoecaria spp.).
•
Sebaran mangrove di Indonesia terutama di
wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan dan
Papua.
•
Luas penyebaran mangrove terus
mengalami penurunan :
Tahun 1982 = 4,25 juta
hektar
Tahun 1987 =
3,24 juta hektar
Tahun
1993 = 2,50 juta hektar
Kecenderungan
penurunan tersebut mengindikasikan bahwa terjadi degradasi hutan mangrove yang
cukup nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektar/tahun. Hal tersebut disebabkan oleh
kegiatan konversi menjadi lahan tambak, penebangan liar dan sebagainya (Dahuri,
2002).
Manfaat
Ekosistem Mangrove :
Mangrove
merupakan sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources atau
flow resources) yang mempunyai manfaat ganda (manfaat ekonomis dan
ekologis).
Manfaat ekonomis :
•
Hasil berupa kayu (kayu bakar, arang, kayu
konstruksi, dll.) dan
•
Sebagai obyek wisata menarik
Manfaat ekologis :
•
Sebagai proteksi dari abrasi/erosi, gelombang
atau angin kencang
•
Pengendali intrusi air laut
•
Habitat berbagai jenis fauna
•
Sebagai tempat mencari makan, memijah dan
berkembang biak berbagai jenis ikan dan udang
•
Pembangun lahan melalui proses sedimentasi
•
Pengontrol penyakit malaria
•
Memelihara kualitas air (meredukasi polutan,
pencemar air)
•
Penyerap CO2 dan penghasil O2 yang relatif
tinggi dibanding tipe hutan lain.
Mangrove mempunyai nilai produksi
bersih (PPB) yang cukup tinggi, yakni:
•
Biomassa (62,9 – 398,8 ton/ha),
•
Guguran serasah (5,8 – 25,8 ton/ha/th),
Besarnya nilai produksi primer
tersebut cukup berarti bagi penggerak rantai pangan kehidupan berbagai jenis
organisme akuatik di pesisir dan kehidupan masyarakat pesisir.
Ekosistem mangrove juga merupakan
perlindungan pantai secara alami untuk mengurangi resiko terhadap bahaya
tsunami.
Hasil penelitian yang dilakukan di
Teluk Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukkan bahwa dengan adanya
ekosistem mangrove telah terjadi reduksi tinggi gelombang sebesar 0,7340, dan
perubahan energi gelombang sebesar (E) = 19635.26 joule (Pratikto dkk.,
2002).
4. Ekosistem Pesisir
Wilayah pesisir merupakan daerah
pertemuan antara ekosistem darat dan laut.
•
Ke arah darat meliputi bagian tanah baik yang
kering maupun yang terendam air laut, dan masih dipengaruhi oleh sifat-sifat
fisik laut seperti pasang surut, ombak
dan gelombang serta perembesan air laut.
•
Ke arah laut mencakup bagian perairan laut
yang dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi
dan aliran air tawar dari sungai maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia
di darat seperti penggundulan hutan, pembuangan limbah, perluasan permukiman
serta intensifikasi pertanian.
Wilayah pesisir memiliki beberapa
karakteristik, yaitu:
•
Wilayah
pertemuan antara berbagai aspek kehidupan yang ada di darat, laut dan udara, sehingga bentuk wilayah pesisir
merupakan hasil keseimbangan dinamis
dari proses pelapukan (weathering) dan pembangunan ketiga aspek di atas.
•
Sebagai habitat dari berbagai jenis
ikan, mamalia laut, dan unggas untuk tempat pembesaran, pemijahan, dan mencari
makan;
•
Wilayahnya sempit, tetapi memiliki
tingkat kesuburan yang tinggi dan sumber
zat organik penting dalam rantai makanan dan kehidupan darat dan laut.
•
Memiliki gradian perubahan sifat ekologi
yang tajam dan pada kawasan yang sempit akan dijumpai kondisi ekologi yang
berlainan
•
Tempat bertemunya berbagai kepentingan
pembangunan baik pembangunan sektoral
maupun regional serta mempunyai dimensi internasional.
Wilayah pesisir
memiliki beberapa bentuk dan tipe geomorfologi pantai yang sangat bergantung
pada letak, kondisi, dan posisi pantai itu
Bentuk dan tipe pantai :
•
Tipe pantai landai terdapat di pantai utara
Jawa, pantai timur Sumatera dan pantai
selatan Kalimantan.
•
Tipe pantai campuran terdapat di Sulawesi dan
kepulauan Indonesia timur
•
Tipe pantai terjal terdapat di pantai selatan
Jawa dan pantai barat Sumatera.
•
Pada pulau-pulau besar (Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua), sering
terdapat sungai besar yang mengalir ke laut, yang sangat berpengaruh terhadap bentuk dan tipe pantai di
sekitarnya serta material yang
membentuknya, ada yang membentuk laguna
(Segara Anakan), delta (Delta Mahakam) atau gumuk pasir.
5.
Ekosistem Sungai
Sungai, dalam
sejarahnya, telah memberi manfaat besar bagi umat manusia, hingga kini.
Manfaat
tersebut antara lain :
•
Sebagai sumber air,
•
Sarana
perhubungan,
•
Sumber tenaga (listrik dengan PLTA),
•
Sebagai
sumber pangan, karena menyimpan keragaman plasma nutfah.
Kelestarian ekosistem sungai memiliki
kaitan erat dengan hutan
MENGAPA ?
Kerusakan
hutan, yang kerap terjadi di daerah dengan kelerengan curam, berpengaruh
terhadap kerusakan ekosistem sungai, yang hulunya ke arah hutan. Ini terjadi
karena dalam daur hidro-orologis, terdapat suatu rantai perjalanan air: mulai
saat hujan hingga bermuara ke laut.
Kawasan
hutan yang dikategorikan sebagai daerah tangkapan air hujan, merupakan bagian
dari mata rantai itu. Sebab, hutan pada daerah perbukitan dan pergunungan
berfungsi sebagai penyimpan cadangan air hujan, sekaligus penyaring yang
bekerja secara alami.
Proses
penyaringan dari berbagai strata vegetasi, disertai kemampuan vegetasi menahan
laju erosi lapisan atas tanah, mampu mengurangi gangguan pada ekosistem sungai
secara alami pula.
Beberapa
bencana seperti erosi, pendangkalan sungai di hilir, penurunan kualitas air
sungai serta kepunahan spesies, terjadi karena hutan yang berada di hulu
mengalami penggundulan.
Jika
dilakukan secara besar-besaran, akan mempengaruhi persediaan air tanah pada
musim kemarau. Ini terkait dengan fungsi hutan sebagai kantung (penahan) air.
Pada
daerah yang gradien muka air tanahnya tinggi, daerah itu akan mudah kekurangan
air di musim kemarau. Alasannya, permukaan air sungai lebih rendah dari
permukaan air tanah.
Akibat
penggundulan hutan (deforestasi), selain berdampak pada sungai, secara tidak
langsung juga mempengaruhi pertumbuhan pohon dan tanaman. Sebab, kandungan
lengas tanah yang seharusnya cukup, menjadi berkurang karena air hujan lebih
sedikit yang terinfiltrasi ke dalam lapisan tanah. Pengaruh lebih luas adalah
berkurangnya populasi ikan di sungai.
Beberapa jenis
ikan kurang mampu beradaptasi karena terjadi perubahan habitat secara cepat.
Perubahan intensitas penetrasi sinar matahari, oksigen, kandungan mineral dan
tingkat keasaman (PH), adalah beberapa penyebabnya.
Dengan
berkurangnya populasi ikan, ini juga berdampak secara luas pada siklus rantai
makanan. Populasi satwa, di antaranya, akan ikut berkurang karena kehilangan
makanan.
Menjaga
kelestarian ekosistem sungai sama halnya dengan menghindari kepunahan generasi
mendatang. Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan mencoba ramah
pada alam dan hutan yang masih tersisa.
6.
Ekosistem Pegunungan
Wilayah
Indonesia mempunyai kurang lebih 400 gunung dan 129 diantaranya merupakan
gunungapi atau 13% dari jumlah gunungapi di seluruh dunia.
Fungsi
Ekosistem Pegunungan :
•
Bagian hulu dari DAS merupakan daerah pegunungan yang sangat penting bagi
pengendali tata air. Saat ini terdapat lebih dari 49 DAS utama di Indonesia
dalam kondisi yang memprihatinkan.
•
Sebagai habitat keanekaragaman hayati dan
dalam menjaga stabilitas iklim regional.
Indonesia merupakan negara mega biodiversity
yang ketiga setelah Brasil dan Zaire.
•
Udara yang bersih dan sejuk, keindahan
dan keunikan alamnya serta budaya masyarakat pegunungan merupakan potensi
bagi pengembangan ekowisata yang
dijadikan sebagai pariwisata unggulan.
•
Menyimpan berbagai potensi sumberdaya energi
dan mineral, seperti untuk pembangunan
listrik tenaga air, pertambangan emas dan tembaga.
•
Tanahnya yang sangat subur menjadikan ekosistem
pegunungan banyak memberikan hasil hutan
dan pertanian.
Dari berbagai
potensi ekosistem pegunungan tersebut, tidak jarang dalam pemanfaatannya
dilakukan dengan cara-cara yang salah dan seringkali terjadi konflik kepentingan. Keadaan ini akan
mengakibatkan terganggunya fungsi ekosistem pegunungan bagi manusia dan
lingkungan di bawahnya.
7.
Ekosistem Karst/ Gua kapur
Karst adalah
nama kawasan batu gamping di daerah Yugoslavia.
Karst
terbentuk karena : perpecahan batu gamping/kapur, dolomite,
gypsum atau garam oleh air hujan, es yang mencair, aliran sungai ataupun
aliran air bawah tanah yang menghasilkan formasi atau bentuk celah, lubang, gua
dan saluran-saluran air.
Persebaran Kawasan Karst
Formasi karst di
Indonesia menurut The Indonesian Environmental Almanac (1997) ditemukan
a.l. di Gunung Kidul disebut juga Gunung Sewu (Yogyakarta), Gombong Selatan dan
Pegunungan Karang Bolong (Jawa Tengah), Tamilauw, Pulau Seram (Maluku) dan
daerah Maros (Sulawesi Selatan) serta beberapa tempat di Kalimantan.
Daerah karst di
Gunung Sewu merupakan jenis karst yang berada pada kawasan tropis basah dan
merupakan salah satu model karst berbentuk kerucut di dunia.
Karakteristik
daerah karst ;
•
Tanah kurang subur untuk pertanian
•
Sensitif terhadap erosi, mudah longsor
•
Bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang
rendah
•
Gaya
permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro
•
Flora dan fauna yang ada memiliki kekhasan
tersendiri. Beberapa diantaranya adalah jenis endemik, terutama pada
daerah-daerah yang belum terjamah manusia atau karena mempunyai afinitas
terhadap susunan batu gamping di tempat itu, seperti tanaman calcicolous.
•
Habitat dalam gua yang khas merupakan
habitat yang cenderung gelap gulita, tanpa cahaya yang masuk.
•
Sumber energi yang ada umumnya berasal
dari luar. Senyawa organik seperti bangkai, kotoran kelelawar dan burung serta
bagian tumbuhan yang terbawa aliran air dalam gua itu adalah sumber energi bagi
organisme gua.
Permasalahan dan konservasi kawasan karst.
Permasalahan yang menghadang kawasan karst a.l., kekeringan, banjir,
deforestasi, runtuhnya permukaan kawasan, pencemaran air bawah tanah, perusakan
obyek alam seperti penambangan batu gamping serta perubahan tataguna lahan.
Kawasan karst pada umumnya peka erosi, terutama bila derajat kemiringan
tebing-tebingnya besar seperti pada conical atau towerkarst
Prinsip-prinsip
Pengelolaan Kawasan Karst Berdasarkan Tipe Kawasannya (Kantor MENLH &
Yayasan Jatidiri, 1998).
Jenis/Tipe
Kawasan Karst Bentuk Pengelolaan.
1. Kawasan karst
yang dapat dieksploitasi => Eksploitasi terkendali
2. Kawasan karst yang mempunyai nilai geologi dan sosial budaya penting => Cagar
2. Kawasan karst yang mempunyai nilai geologi dan sosial budaya penting => Cagar
budaya dan ilmu pengetahuan.
3. Kawasan karst
yang mempunyai potensi wisata => Taman wisata alam
4. Kawasan karst dengan sumberdaya alam penting => Cagar alam
5. Kawasan karst dengan ekosistem asli dan langka => Taman nasional
6. Kawasan karst yang memiliki keunikan fisik, biologi dan geologi atau habitat jenis-
4. Kawasan karst dengan sumberdaya alam penting => Cagar alam
5. Kawasan karst dengan ekosistem asli dan langka => Taman nasional
6. Kawasan karst yang memiliki keunikan fisik, biologi dan geologi atau habitat jenis-
jenis flora/fauna terancam punah yang
memiliki nilai konservasi, ilmu pengetahuan,
sejarah evolusi dan keindahan => Warisan
alam dunia (Natural world heritage)
7. Ekosistem Binaan
Ekosistem binaan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan
memanfaatkan kondisi sumberdaya alam yang ada.
Contoh : sawah, perkebunan, daerah transmigrasi dll
Pembuatan ekosistem binaan selalu memerlukan syarat tertentu agar kondisi
ekosistem tersebut dapat lestari.
4. ARUS
ENERGI
A. Matahari
- Sumber Energi Utama
Matahari memancarkan sinar selama miliaran tahun ke bumi dan hal ini akan
berlangsung terus. Sinar matahari terdiri dari cahaya yang kasat mata dan tidak
kasat mata. Cahaya yang tidak kasat mata terdiri dari sinar infrared (infra
merah) dan sinar ultraviolet (ultra ungu). Bagian terbesar dari sinar matahari
yang sampai ke permukaan bumi terdiri dari cahaya yang kasat mata.
Matahari juga merupakan sumber
energi dalam proses alami yang terjadi di lingkungan
hidup:
n Sinar
matahari membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang dan
manusia. Atmosfer dan Pemanasan Global
n Sinar
matahari menyebabkan terjadinya angin. Perbedaan panas di permukaan bumi
mempengaruhi suhu dan tekanan udara di atmosfer, sehingga terjadi aliran udara
dan angin
n
Sinar matahari
menyebabkan terjadinya Siklus Air. Sinar matahari menyebabkan penguapan air
yang terdapat di sungai, danau dan laut. Air menguap dan menjadi awan. Awan
tersebut terbawa angin dan akhirnya jatuh lagi sebagai hujan. Begitu
seterusnya proses terjadinya siklus air. Siklus Air
n Sinar
matahari menyediakan beberapa sumber energi lain, seperti minyak bumi, batu
bara, tenaga air.
B. Kebutuhan Energi Bagi Manusia
Kebutuhan
dasar energi bagi manusia dapat dipenuhi oleh makanan, dan sinar matahari yang
berupa cahaya kasat mata dan
panas.
n Energi
berupa makanan: bila kita makan akan mendapatkan energi yang tersimpan di dalam
makanan (misalnya nasi, sayur, daging).
Energi yang berasal dari makanan
tersebut digunakan untuk fungsi tubuh (mis. bernapas, pertumbuhan) dan untuk
kegiatan-kegiatan lain (mis. berjalan, bekerja). Kebutuhan energi rata-rata setiap orang berkisar antara 8000 - 10.000 kJ
per hari.
C.PEMANFAATAN
ENERGI
Terdapat
bermacam-macam bentuk energi yaitu: energi cahaya, energi panas, energi
gerak, energi listrik, dan energi kimia.
Contoh:
n Energi cahaya (cahaya dan sinar yang
tidak kelihatan): adalah energi yang sangat kuat, misalnya sinar laser, sinar radioaktif. Energi sinar
matahari dapat diubah menjadi energi listrik.
n
Energi kimia: adalah energi yang
tersimpan dalam bahan bakar atau bahan makanan. Bila minyak bumi (bahan bakar)
dibakar, energi kimia dalam minyak bumi berubah menjadi energi panas dan energi
cahaya.
n
Energi gerak: adalah energi yang
dimiliki oleh benda bergerak. Angin adalah udara yang bergerak. Angin dapat
menumbangkan pohon. Energi angin, misalnya dapat memutar kincir dan
menggerakkan kapal layar.
Untuk
mendapatkan bentuk energi yang sesuai dengan kebutuhan, manusia harus merubah
satu bentuk energi ke bentuk lainnya.
D. Sumber
Energi
Sumber
Energi Terbarui
Sumber energi terbarui dapat digunakan tanpa batas waktu dan tidak akan
pernah habis karena dapat dipulihkan dalam waktu relatif singikat, misalnya.
tenaga air (karena terjadinya siklus air) atau panas bumi dan sinar matahari
langsung.
- Tenaga Air
Air yang
mengalir dapat digunakan sebagai sumber energi gunamendapatkan energi gerak
(kincir air) atau energi listrik (PLTA).Pada pembangkit listrik tenaga air,
sebuah turbin yang dialiri air dapat mengaktifkan sebuah generator, yang
menghasilkan energi listrik.
n Untuk PLTA
yang dapat menghasilkan energi listrik besar, harus dibuat sebuah bendungan air
dengandalam bentuk sebuah danau yang dapat menampung banyak air , sehingga
mampu menggerakkan sebuah turbin.
n Keuntungan
dari pembuatan bendungan adalah untuk memperbesar volume air yang digunakan
menggerakkan turbin, karenanya energi listrik yang dihasilkan juga besar.
Sedangkan untuk membuat bendungan, terkadang harus dilakukan penggusuran lahan
maupun pemukimamn. penduduk.
2. Panas Bumi
n Panas bumi
adalah sumber energi yang berasal dari dalam perut bumi. Secara alami, di dalam
bumi terdapat energi panas yang mengalir (magma) ke permukaan bumi dimana
terdapat gunung berapi.
n Jadi panas
bumi ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk uap panas yang langsung dapat
digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP).
n Panas bumi
adalah sumber energi yang tidak dapat dipindahkan (dialirkan), karena itu PLTP
harus dibangun di daerah dimana terdapat gunung berapi.
n Di
Indonesia terdapat banyak gunung berapi, oleh karena itu sangat tepat bila digunakan
panas bumi sebagai sumber energi.
3. Biomassa
n Biomassa
adalah keseluruhan makhluk (hidup atau mati), misalnya tumbuh-tumbuhan,
binatang, mikroorganisme dan bahan organik (termasuk sampah organik).
n Unsur utama
dari biomassa adalah bermacam-macam zat kimia (molekul) yang sebagian besar
mengandung atom karbon (C).
n Bila kita
membakar biomassa, karbon tersebut dilepaskan ke udara dalam bentuk karbon
dioksida (CO2).
n Selain dari
pembakaran biomassa, CO2 juga dapat dihasilkan dari proses pembusukan oleh
mikroorganisme.
n Untuk selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan oleh
tanaman dalam proses fotosintesis. Proses pelepasan dan penggunaan CO2
itu disebut Siklus Karbon.
Biomassa dapat digunakan untuk:
1. Makanan ternak
2. Bahan bakar
3. Biogas
Biogas adalah
gas yang dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan organik (misalnya,
sampah organik, kotoran hewan) oleh mikroorganisme. Unsur utama dari biogas
adalah gas metana (CH4) dan sisanya antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2). Biogas dapat digunakan sebagai bahan
bakar.
4. Sampah Organik
n
Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Bila sampah organik
dikumpulkan secara terpisah, sampah tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan
biogas. Biogas dapat menghasilkan energi listrik (PLTG) dan
energi panas (kompor biogas).
5.
Tenaga Angin
n Tenaga
angin dapat dimanfaatkan, misalnya untuk mendorong kapal layar, menggerakkan
mesin atau untuk menghasilkan energi listrik (misalnya, kincir angin).
n
Untuk menggerakkan kincir angin
diperlukan kecepatan angin rata-rata 4 m/s dalam setahun. Di Indonesia
kondisi ini dapat ditemukan di beberapa tempat di Nusa Tenggara.
n
Di antara energi terbarui, tenaga angin
dan tenaga air saat ini merupakan energi yang paling hemat biaya.
Sumber
Energi Tak Terbarui
Keberadaan sumber energi tak terbarui sangat terbatas, karena proses
pembentukannya memerlukan waktu sangat panjang (mencapai jutaan tahun). Proses
pembentukannya (kembali) berjalan sangat lama dibandingkan dengan
eksploitasinya,
sehingga sumber energi tersebut dapat habis.
Sumber Energi Tak Terbarui dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
- Bahan bakar fosil
- Bahan bakar nuklir.
- Bahan bakar fosil
Bahan bakar fosil berupa minyak bumi, gas
bumi dan batu bara yang selama jutaan tahun terbentuk dan tersimpan
di dalam bumi, berasal dari mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan dan binatang
yang mati berjuta tahun silam. Proses pembentukan sumber energi fosil
memerlukan tekanan dan suhu tinggi yang terdapat di dalam bumi.
Minyak Bumi
n Minyak bumi adalah cairan berwarna hitam yang
merupakan campuran bermacam-macam jenis molekul hidrogen-karbon, sehingga bila
dibakar akan menghasilkan gas karbondioksida
(CO2) dan air (H2O).
n Minyak bumi terdapat di bawah
permukaan bumi pada kedalaman 500 - 2500 m. Untuk itu minyak mentah ini harus
dipompa keluar kemudian dialirkan ke instalasi penyulingan minyak guna diproses
untuk mendapatkan bermacam-macam jenis bahan bakar minyak misalnya, (bensin,
solar, minyak tanah)
n Selain digunakan sebagai bahan bakar,
minyak bumi juga dipakai untuk bahan baku
dalam industri plastik dan kimia.
n Sebagai sumber energi, minyak bumi
sesuai untuk keperluan transportasi, misalnya untuk bahan bakar kendaraan,
karena mempunyai kandungan energi yang tinggi setiap volumenya.
Gas Bumi
n Proses pembentukan minyak bumi selalu diikuti oleh
pembentukan gas bumi. Gas bumi
terutama terdiri dari gas metana (CH4)
yaitu sebesar 75 - 95% dan sedikit karbon
dioksida (CO2) serta belerang.
n
Gas bumi digunakan, misalnya untuk
pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar gas (LPG). Selain sebagai pemasok
keperluan energi, gas bumi juga digunakan untuk bahan baku dalam industri
pupuk.
n
Karena gas bumi mengandung metana (CH4) dalam jumlah besar, gas
tersebut menyebabkan efek rumah kaca jika tidak dibakar.
Batu Bara
n Batu bara juga berasal dari
tumbuh-tumbuhan, binatang dan mikroorganisme yang mati jutaan tahun lalu,
setelah melalui proses yang sangat lama disertai pengaruh panas dan gerakan
bumi kemudian membentuk lapisan-lapisan tebal dan tertimbun di dalam tanah.
n Batu bara mudah dieksploitasi dan
diangkut ke tempat tujuan. Terdapat dua sistem penambangan batu bara, yaitu
Pertambangan Dalam (Underground Mining) dan Pertambangan Terbuka (Open Pit
Mining).
n Pertambangan Dalam adalah sebuah
tambang yang terdapat di dalam tanah memiliki satu atau lebih terowongan yang
menerobos masuk ke dalam lapisan batu bara. Melalui sebuah terowongan itu,
penambang-penambang membuat terowongan-terowongan lain menuju ke lapisan batu
bara.
n Pertambangan Open Pit adalah
pertambangan batu bara yang terdapat di permukaan tanah, jadi tidak memerlukan
lubang yang dalam, tetapi hanya mengeruk lapisan tanah dan memindahkannya ke
tempat lain. Sesudah semua batu bara tergali, lapisan tanah dikembalikan menjadi
tanah pertanian atau diubah menjadi taman.
n Batu bara merupakan salah satu sumber
energi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU). Selain itu batu bara
dapat juga digunakan di berbagai industri, antara lain peleburan logam dan
industri semen.
n
Di Indonesia, batu bara banyak ditemukan
di Kalimantan dan Sumatera. Persediaan batu bara di Indonesia sangat melimpah
dan diperkirakan dapat digunakan selama beberapa abad mendatang bila angka
tingkat eksploitasinya tetap
Gambar proses terjadinya batubara
Uranium
n
Sumber energi tak terbarui selain bahan
bakar fosil adalah bahan bakar nuklir. Uranium
merupakan bahan bakar nuklir utama. Seperti batu bara, uranium juga terdapat di
dalam tanah, dan untuk mengeksploitasinya harus dilakukan penambangan.
n
Energi dari uranium tidak dilepaskan
melalui proses pembakaran (seperti batu bara, minyak bumi), tetapi melalui
proses reaksi khusus berupa pemisahan inti
atom yang akan menghasilkan energi sangat besar. Pemisahan satu atom
uranium akan melepaskan beberapa neutron
yang akan membantu proses pemisahan atom uranium lainnya. Proses pemisahan
tersebut berjalan cepat disertai energi tinggi berupa energi panas.
n
Energi panas yang dihasilkan, antara
lain digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uap. Di Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) uap
tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin dan selanjutnya turbin akan
menggerakkan generator listrik.
BAB III
A.PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Ekologi terdiri dari
beberapa jenis. Contohnya yaitu ekologi hutan, ekologi laut, ekologi tanaman,
ekologi serangga, dan ekologi air tawar.
2. Setiap jenis ekologi
memiliki cakupan yang berbeda-beda
brow... gambarnya kok g ada ?
BalasHapus